Menjelang bulan suci ramadan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
(Dinsosnaker) Kota Medan bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP)
dan dibantu aparat kepolisian dari Polresta Medan, menggelar razia ke
sejumlah hotel di kawasan Kota Medan, Sabtu 23 Mei. Diduga kawasan
tersebut merupakan sarang prostitusi.
Dari razia tersebut, petugas gabungan mengamankan puluhan pasangan
bukan suami istri dan juga beberapa wanita pekerja seks kormesial (PSK).
Razia penyakit masyarakat itu dimulai dengan menyisir kawasan Hotel
Melati, di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Baru. Kemudian, petugas
beranjak ke Hotel Katana dan Hotel The Green Alam Indah yang berada di
Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Kecamatan Medan Tuntungan. Di tempat
ini, petugas mendapatkan sejumlah pasangan bukan suami istri dari
berbagai usia tengah asyik memadu kasih.
Setelah beberapa tempat yang disebutkan tadi, petugas melanjutkan
penggerebekan di Hotel Top In, Jalan Flamboyan, Kecamatan Sunggal,
Kabupaten Deli Serdang. Dari tempat ini, petugas tidak menemukan adanya
pasangan bukan suami istri. Diduga razia tersebut telah bocor.
Dalam razia tersebut juga sempat terjadi kericuhan, lantaran seorang
(PSK) yang sedang mangkal di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Medan Baru,
menolak diamankan petugas.
"Jangan kalian tangkap aku. Aku mau pulang, Mamak ku sedang sakit.
Awas kalian. Aku mau pulang," ucap salah seorang PSK, di tempat
kejadian.
Karena kalah jumlah dengan petugas, PSK tersebut berhasil diamankan. Seluruh pasangan bukan suami istri dan PSK yang terjaring razia
dibawa ke Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Medan
untuk didata serta dimintai keterangan.
Kepala Dinsosnaker Kota Medan, S. Sarmansyah SH, saat dikonfirmasi
mengatakan, razia penyakit masyarakat tersebut dilaksanakan dalam rangka
menyambut bulan suci ramadan.
"Dari razia tersebut, kita dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
berhasil dijaring 24 pasangan dan juga wanita pekerja seks komersial
(PSK)," katanya.
Sumber : _http://news.okezone.com/read/2015/05/24/340/1154341/puluhan-pasangan-mesum-terjaring-razia